I miss the tunes...
22 Februari 2008
Mendengar lagu ini...aku jadi ingat zaman-zaman aku masih akrab dengan not balok...saat masih akrab dengan rhtym dan nada-nada indah yang sehari-hari harus dilatih dari sebuah buku berlogo Yamaha. Sejak kelas 3 SD, aku ikutan les organ (electone) di Yamaha Music School, Bina Musika Duri. Suatu hari aku diberi surprise sebuah organ/electone Yamaha HE-3F yang dibeli oleh Papa dengan susah payah dan mengangsur (saat itu harga organ ini jauh di atas gaji papaku yang hanya pegawai biasa). Hal ini demi meningkatkan bakat dan talenta anaknya dalam bermusik. Saat itu aku sangat terharu....seorang anak kecil dengan organ electone besar di depannya..bahkan kakinya pun belum sampai meminjak pedal di bawah organ itu.

Guru pertamaku..dan selalu aku ingat sepanjaaaang masa..adalah Om Ridwan. Orang yang sangat jenius bermusik....sabar dalam mengajar dan selalu memberiku trik trik memainkan tuts yang sangat asyk. Bahkan satu trik aransemen yang pernah dia ajarkan 17 tahun lalu itu masihhh selalu aku mainkan sampai saat ini jika bertemu dengan keyboard organ atau piano. sayang...belum sampai step 1 selesai....Om Ridwan dipanggil yang Maha Kuasa...karena sakit Lever. Lagu terakhir yang kami pelajari adalah Blue Sky....lagu pertama dimana aku sudah bisa memainkan variasi pedal di organ. Sepertinya lagu ini menjadi pertanda...karena Om Ridwan akhirnya "terbang" melewati Blue Sky menuju sisi Yang Maha Kuasa. Saat itu aku sangat terpukul, dan sempat vakum bermain organ. Akhirnya pada kelas 5 SD, aku kembali aktif belajar musik dengan guru-guru yang berganti-ganti di Bina Musika.

Belajar musik ini terus aku lakoni....sampaiiiiii akhirnya aku nyampe di Step 11 (SMA kelas 2)...dimana di step ini aku sudah harus meng-arransemen lagu. Pelajaran semakin berat....lagu-lagu yang dipelajari semakin rumit. Pada saat ujian yang diadakan Yamaha pusat...arransemen laguku diterima. Arransemen yang aku pakai pada saat tes itu adalah trik arransemen yang pernah diajarkan Om Ridwan 8 tahun lalu. Akupun lolos ke Step 12....wah...dua langkah lagi menuju sertifikasi mengajar Organ. Sayang banget...di step 12 ini arransemen lagu "Strangers inThe Night" ditolak....!!! alasannya adalah variasi chordnya yang terlalu jauh dan tidak masuk akal dimainkan dalam kecepatan tempo tertentu (saat itu aku mematok tempo terlalu cepat untuk lagu slow ini...karena pengen beda aja huhuhuhu). Akhirnya aku juga yang kewalahan dalam memainkannya. Terlalu rumit dan complicated sehingga chordnya ngga konsisten. Gagal!!!! itulah kegagalan paling sakit yang pernah aku terima selama hidupku saat itu. Tidak ada kesempatan kedua!!! itu yang aku sedihkan. Sang penguji sangat arogan..tidak memberikanku kesempatan kedua untuk mengaransemen lagu itu. Jika memang mau ujian lagi...aku harus mengulang step 12 dan harus menunggu tahun depan. Aku letih saat itu....aku sudah kelas 3 SMA...dan harus konsentrasi pada try out dan EBTANAS. Akhirnya....aku give up!! orang tuaku pun maklum. Seperti komitmen awal ayahku....bermusik hanya sebatas hobby...tidak akan digeluti secara profesional...so untuk tingkat segini...dirasa sudah cukup. Yang penting jiwa bermusikku tidak padam.

Aku kangen memainkan tuts-tuts itu....kangen merasakan jari-jari ini memainkan nada-nada yang harmonis. Musik memang makanan jiwa...mendengarkannya saja sudah sangat membahagiakan..apalagi mampu memainkannya. Organ HE-3F masih terletak manis di rumah orang tua ku. Jika aku main ke sana...organ ini lah yang pertama aku sentuh. Organ yang sudah jadi bagian dari masa kecilku. Alifah harus mencoba merasakan nikmatnya memainkan tuts-tuts berwarna hitam putih itu. Aku akan mencoba memperkenalkan Alifah pada piano klasik....jika dia berminat...aku akan sangat mendukung sekali..tapi jika dia tidak berminat...aku ngga akan memaksa. Tapi aku yakin....Alifah akan suka...karena Alifah sudah merasakan nikmatnya menekan tuts itu walaupun memainkannya dengan berantakan.

4 Comments:

At 23 Februari 2008 pukul 17.30, Blogger fitri said...

Cipi.. ternyata kamu pinter main piano ya? Wah, jadi ga sabar ngedengerin lagu-lagu indah dari pecinta musik :-).

 
At 25 Februari 2008 pukul 23.52, Blogger Mama anis-Dady Dillah-Najwa said...

cipi, panggil anis aja..(e, panggil cipi gpp kan???)

aku juga belajar piano sampe kuliah dan akhirnya sampe bantuin guru ku buat ngelesin murid2nya (dia saking sibuknya gitu..)
tp sekarang masi bingung dan g pd buat ngelesin lagi,..berhenti ngelesin waktu najwa lahir, mungkin masi butuh keberanian dan komitmen buat jadi guru piano..
aku juga berharap bgt najwa bisa nerusin minatku di musik,secara dia klo denger musik+piano bisa g tidur & g rewel ampe tengah malem

 
At 28 Februari 2008 pukul 05.47, Blogger Miss de Saire said...

cipiii yampun jadi inget jaman2 binamusika pas SD dulu.. sapa itu ada guru yg galak banget, suka mukul tangan pake penggaris kalo salah.. gara2 itu aku ga mau lanjut belajar piano..hahahaha

 
At 28 Februari 2008 pukul 09.09, Blogger Silvianty said...

hehehehe..mba fitri bisa aja..kemampuannya udah berkurang mba..udah jarang dilatih lagi hehehe.

Mba Annis keren...jadi asisten pengajar...pengen banget re-fresh dan bermusik lagi bareng mba Annis..kapan ya mba?

Kak Aya..Wuahahahaha guru yang galak itu guru piano klasik ya..aku lupa namanya...waktu itu aku les organ..syukur kali aku ngga les piano...galak banget gurunya hehehehe.

 

Posting Komentar

<< Home