I'm Crazy about HDR Photo
26 April 2008
HDR atau High Dynamic Range adalah teknik menggabungkan beberapa foto dengan exposure yang berbeda untuk mendapatkan range tone yang merata dan unik. Dilemanya nih kalo dalam foto landscape, kadang kita suka mendapat foreground yang gelap tetapi langitnya cerah....nah kalo kita naikin exposure compensationnya si foreground terang...ehhh giliran langitnya yang Over Exposure. Nah jangan dihapus dulu gambarnya, lebih baik kita mengambail suatu object yang sama dengan exposure compensation berbeda. Kita bisa mengambil gambar dengan variasi exposure compensation yang berbeda dengan menggunakan metode braketting yang tersedia di kamera SLR sekarang ini. Braketting bisa dilakukan dengan variasi exposure compensation -2, 0, +2 atau -3,0,-3...dst dst. Dari Braketting ini kita bisa mendapat 3 gambar (atau lebih) dengan exposure compensation yang berbeda-beda. Supaya braketting sukses, lakukan dengan menggunakan tripod dan continuous shot. Tripod berguna supaya kita tetap konsisten dalam menangkap object yang di-brakett, so kalo foto-fotonya ntar digabungin, objectnya bisa 'bertindih' dengan tepat di titik titik yang serupa. Lalu continuous shot adalah mengambil beberapa gambar dalam sekali tekan tombol shutter. So dengan continuous shot ini kita bisa mengambil gambar berulang kali dalam jarak waktu sepersekian detik. Hal ini berguna jika kita menangkap gambar yang ada moving objectnya (orang berjalan, daun tertiup angin, dll dll), so pergerakannya tidak terlalu signifikan dan foto tetap akurat juga saling digabung.

Nah untuk menggabungkan foto-fotonya dilakukan di komputer. Kita bisa menggunakan software digital imaging seperti adobe photoshop CS3. Tapi ada satu software khusus HDR yang oke banget yaitu Photomatix Pro. Dengan software ini, penggabungan gambar dirasa lebih gampang karena ada fasilitas alignment yang otomatis memudahkan kita dalam menggabungkan beberapa gambar dengan akurat...(apalagi kalo ngambilnya ngga pake tripod). Kehebatan lainnya, kita tetap bisa mendapatkan gambar HDR melalui photomatix ini tanpa melakukan braketting sebelumnya (cukup 1 gambar aja) karena HDR punya fasilitas menduplikat satu gambar menjadi beberpa gambar dengan exposure compensation yang berbeda. Tapi tettuuupp akan lebih bagus jika gambar gambar yang mau ditimpa itu diambil masing-masingnya dengan metode braketting. Setelah gambar gambar itu tergabung, kita bisa mengatur tone settingnya. Bisa juga kita lanjutkan final retouch di Photoshop.

Nah...aku kemarin iseng nyobain braketting untuk diproses menjadi HDR foto. Nyari nyari object di Duri...akhirnya dapat view lumayan di seputar water reservoir Duri. Sorry aja nih....karena masih jadi tukang foto lemot dan amatiran....lupa dooong bawa tripod..bagossss. Akhirnya handheld lah yang diandalkan...plus tahan napas panjang pas mencet tombol shutter hihihihihi cape deehh. Berikut tiga gambar dengan exposure compensation -2, 0 dan +2.

EV+2

EV-2

EV 0
Dari gambar bisa diliat..dengan EV-2 hijau daun kelihatan bagus dan detil pohon terlihat jelas...tapi langitnya over exposure dan detil gradasi langit kurang tajam. Di EV+2, detil langit cukup oke tetapi pepohonannya jadi gelap banget. Nah di EV 0 gradasi langit tidak setajam EV+2, dan hijau daun tidak sehijau di EV-2. Nah...ketiga gambar dengan kekurangan dan kelebihannya masing masing ini lalu digabung di Photomatix...dan hasilnya menjadi.....TADAAA :

Gradasi langit cukup memuaskan, hijau daun juga terekspos dengan baik.....refleksi danaunya pas....so semua kelebihan di tiga gambar di atas bisa digabung...dan satu gambar bisa menutup kekurangan gambar yang lain. Asyk yaaaa....hehehehehe. Konon katanya teknik Menggabungkan beberapa gambar ini dulu juga lazim dilakukan di darkroom (kamar gelap) sewaktu teknologi kamera masih analog menggunakan negatif film (bukan digital seperti sekarang). Repotnya ya bukan main hehehe...menggabungakan beberapa film di kamar gelap. Untung jaman udah canggih...apa yang dilakukan di darkroom dulu bisa dilakukan di komputer melalui software-software digital. Buatku...olah digital seperti ini si sah sah aja asal sifatnya tidak manipulatif. Selama yang kita lakukan di olah digital sama seperti yang dilakukan di darkroom...oke oke aja.







2 Comments:

At 28 April 2008 pukul 00.20, Blogger Miss de Saire said...

waaah aku baru denger ni cip software photomatix pro... Selama ini make adobe photoshop doang, itupun buat disain, bukan buat foto..hihihi..
ayoooo blajar terus cip biar semakin mahir! sukses yaaa =)

 
At 28 April 2008 pukul 10.19, Blogger Silvianty said...

cobain kak aya....pake braketting di canon 400D nya Kak Aya. Trus digabung di Photomatix pro...wahh amaze deh. Kak Aya bisa download trial version nya di internet.

 

Posting Komentar

<< Home