Kenapa orang-orang harus berprasangka buruk
07 Juli 2008
Pagi ini....aku pergi ke ATM di comissary Chevron. Saat memakirkan mobil tak jauh dari ATM, aku sekilas melihat seorang bapak (berusia sekitar 40-an akhir) sedang menawarkan sesuatu kepada orang-orang yang lewat. Orang-orang berlalu dan menolak tawarannya. Saat itu aku ngerasa bahwa bapak ini menawarkan suatu barang/salesman. Tapi dari pakaian yang dikenakannya...safety shoes plus pakaian seragam sebuah perusahaan kontraktor...ngga mungkin bapak ini seorang sales. Pada saat aku berjalan mendekati ATM, si bapak itu terduduk dengan wajah sendu. Lalu pas dia melihat aku datang, dia spontan berdiri dan mendekat "bu...tolong saya, tolong transferkan duit untuk anak saya, dia sedang kuliah dan sekarang sakit bu, ini duit untuk berobatnya...dia sedang menunggu di ATM" bapak itu memelas sambil menyodorkan selembar uang 100 ribuan dan selembar 50 ribuan plus secarik kertas lusuh bertuliskan nomor rekening dan nama pemilik rekening tersebut yang tentunya adalah anaknya. Saat itu entah kenapa aku spontan mengiyakan permintaan bapak tersebut, dan setelah transaksi selesai aku memberikan bukti print transfer kepadanya. Duit 150 ribu itu dia serahkan ke aku sambil mengucapkan beribu-ribu terimakasih. Dia berkata bahwa sudah tidak ada sepeserpun duit di rekening bank nya karena sudah diambil semua untuk keperluan sehari-hari keluarganya. Lalu dia pun berlalu menuju mobil pick-up kontraktor dengan wajah lega.

Setelah aku pulang....aku menceritakan hal ini ke orang orang di sektarku dan orang orang yang terdekat. Pada umumnya mereka menyayangkan apa yang aku lakukan, karena modus operandi kejahatan di ATM rata-rata skenarionya seperti ini. Malah ada yang bilang bisa aja nanti mereka melacak nomor rekening ku dan membobol isinya....wakakakakaka..sadis banget ya. Duh gimana ya....jujur aku kecewa juga mendengar tanggapan dari sebagian orang yang aku minta pendapatnya tentang cerita ini. Pagi itu aku merasa tidak ada yang aneh...pertama, bapak itu adalah pegawai kontraktor (aku hapal betul seragam dari company apa....karena perusahaan itu pernah bekerja sama dengan team ku di project SLN dulu)...kedua, pagi itu ATM rameeee banget mulai dari pegawai, ibu-ibu sampe anak sekolah ngantri di ATM so rasanya pemerasan ato penodongan mustahil banget terjadi....ketiga, sebagai orang yang pernah kerja di perusahana business partner CPI, aku tau betul standard gaji pegawai kontraktor. Melihat mobil yang dipakai bapak ini (ada tabung gas dan alat welding), bisa jadi dia adalah welder atau material man yang bergaji sangat pas pasan. So wajar aja jika seluruh uang di ATM nya habis untuk keperluan belanja istri dan sekolah anak-anak (apalagi anaknya ada yang kuliah...salut untuk perjuangannya menyekolahkan anak ke pendidikan tinggi).

Ya sudahlah....kalopun memang akhirnya aku kebobolan seperti yang dikatakan orang orang di sekitarku (semoga tidak), berarti uang yang hilang itu adalah bukan hak ku...mungkin aku lupa beramal...lupa bersedekah, atau ada hak orang lain yang masih tertahan oleh aku, dll dll. Yang penting niat ku membantu bapak itu baik. Jika memang bapak itu benar benar memang mentransfer duit ke anaknya yang sedang sakit...berarti pertolongan tadi merupakan solusi untuk si bapak dan si anak...alhamdulillah. Aku juga ngga bisa menyalahkan orang orang yang menolak untuk membantu bapak itu atau orang orang yang curiga....karena hari gini.....serba sulit...serba susah.....apa saja bisa dilakukan...termasuk hal kriminal sekalipun. Hak setiap orang untuk melindungi dirinya dari ancaman dan kejahatan.

2 Comments:

At 7 Juli 2008 pukul 20.10, Blogger SiPipiApel said...

"aku sekilas melihat seorang bapak (berusia sekitar 40-an akhir) sedang menawarkan sesuatu kepada orang-orang yang lewat. Orang-orang berlalu dan menolak tawarannya." -> Kenapa tega menolak permintaan orang itu? Orang duri yang biasanya saling kenal & percaya tiba2 menjadi saling cuek & paranoid seperti orang2 di kota metropolitan. Menyedihkan.

 
At 9 Juli 2008 pukul 21.52, Blogger Miss de Saire said...

aku pernah juga berpengalaman seperti ini waktu di bandung dulu.. Cuma karena orangnya agak2 mencurigakan dan udah malem banget, aku jadi memilih untuk nggak mau ikut campur. yaaah memang, disatu sisi kita harus bisa membedakan mana yang benar2 butuh bantuan dan mencurigakan yaa.. Tapi kalo seperti pengalaman cipi ini, ga pantas juga orang2 curiga sama si bapak itu yaaa...

 

Posting Komentar

<< Home