Aku membayangkan memiliki sebuah toko buku yang dipenuhi dengan buku-buku best seller Indonesia, dan buku-buku New York Times Best Seller, buku-buku sastra karya pujangga sekalibar Pramudya Ananta Toer dan Buya Hamka, buku-buku interior, buku- buku anak anak seperti Dr. Seuss, Harry Potter, click-clack moo, peter Rabbit, Hans Crishtian Anderson, the Little House, dll. Buku-buku bekas juga ada...terutama buku-buku legendaris yang sulit ditemukan sekarang. Lalu ada buku-buku biografi dan buku-buku religi. Buku-buku ini aku supply dari Amazon.com (mimpi kali hehehehe), dan publisher-publisher di Indonesia. Aku juga membayangkan interior toko yang cozy, beralaskan lantai kayu, ada mini restaurant dimana bisa minum kopi sambil baca buku, ada fasilitas Wi-Fi dan musholla. Tiap minggu ada acara story telling atau bedah buku...kalo bisa ada acara launching buku oleh pengarangnya (mimpiii lagi hehehe). Lalu toko buku mungil ini juga mengadakan workshop/seminar tentang bagaimana menulis yang baik dan membaca dengan cepat (ada lho sekarang hehehehe). Lalu ada juga acara sosial dimana kita mengumpulkan donasi dan menyalurkan buku-buku sekolah ke anak-anak yang kurang mampu, lalu ada juga donasi buku ke perpustakaan-perpustakaan sekolah. Oh ya toko buku ku nanti juga membolehkan meminjam buku...hehehehe.

Aku membayangakan hari-hariku nanti pasti akan sangat indah dan bergairah. Toko buku ku bisa memberikan kehangatan bagi orang-orang yang datang. Keuntungan dan duit bukan main goal ku. Rasa puas melihat orang-orang excited akan buku apalagi anak-anak yang semangat membaca buku, melebihi dari sekedar kepuasan materi. Yang penting aku masih bisa membiayai operasional toko dan menggaji karyawan. Konsumen-konsumen ku menjadi sebuah keluarga besar dimana kita saling share dan saling berkomunikasi. Konsumen-konsumenku ini akan terhimpun dalam sebuah membership group di mana kita akan sering mengadakan acara kumpul-kumpul seperti get together dengan tema acara yang ngga jauh-jauh dari buku.

Yah...itu masih impian. Tapi suatu saat aku mesti menggapainya. Mungkin pas udah tua nanti kah?...ato beberapa tahun ke depan?...entahlah. Tapi jika membayangkan indahnya impian ini menjadi penyemangat untuk diriku di tengah-tengah kesibukan.